Sabtu, 18 September 2010

Zat Pengatur Tumbuh

ZPT (zat pengatur tumbuh) dibuat agar tanaman memacu pembentukan fitohormon (hormon tumbuhan) yang sudah ada di dalam tanaman atau menggantikan fungsi dan peran hormon bila tanaman kurang dapat memproduksi hormon dengan baik.
Hormon yang berasal dari bahasa Yunani yaitu hormaein ini mempunyai arti : merangsang, membangkitkan atau mendorong timbulnya suatu aktivitas biokimia sehingga fito-hormon tanaman dapat didefinisikan sebagai senyawa organik tanaman yang bekerja aktif dalam jumlah sedikit, ditransportasikan ke seluruh bagian tanaman sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan atau proses-proses fisiologi tanaman
Hormon tanaman itu sendiri terbagi dalam beberapa kelompok diantaranya :
1. Auksin, hormon tanaman seperti indolasetat yang berfungsi untuk merangsang pembesaran sel, sintesis DNA kromosom, serta pertumbuhan aksis longitudinal tanaman., gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar pada stekan atau cangkokan. Auksin sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar dan sebagai bahan aktif sering yang digunakan dalam persiapan hortikultura komersial terutama untuk akar batang. Mereka juga dapat digunakan untuk merangsang pembungaan secara seragam, untuk mengatur pembuahan, dan untuk mencegah gugur buah.(yang termasuk Auksin IBA, NAA, 2,4-D). Auksin Golongan NAA memakai merek dagang antara lain: Rootone-F, Atonik. Sedang Auksin 2,4 D dijual dengan nama Hidrasil. Auksin alami banyak terdapat didalam cairan biji jagung muda yang masih berwarna kuning, air seni sapi, ujung koleoptil tanaman oat, umbi bawang merah dan air kelapa.
Golongan Auksin : Indole Aceti Acid (IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D, CPA dan Indole Acetic Acid (IBA). Yang paling penting dari keluarga auksin adalah indole-3-asam asetat (IAA). Ini menghasilkan efek auksin pada tanaman secara menyeluruh, dan yang paling ampuh dari auksin alami, namun molekul kimiawi IAA adalah yang paling labil di larutan air, sehingga IAA tidak digunakan secara komersial sebagai regulator pertumbuhan tanaman.
  • Yang termasuk golongan auksin alami : 4-chloro-asam indoleasetis, asam fenilasetis (PAA) dan indole-3-asam butirik (IBA).
  • Sedang auksin buatan antara lain 1-asam nafthaleneasetis (NAA), 2,4-asam dichlorophenoxyasetis (2,4-D), dan lain-lain.
Auksin dosis tinggi dapat merangsang produksi Etilen. Kelebihan Etilen malah dapat menghalangi pertumbuhan, menyebabkan gugur daun (daun amputasi), dan bahkan membunuh tanaman. Beberapa auksin sintetis seperti 2,4-D dan 2,4,5-asam trichlorophenoxyacetic (2,4,5-T) telah digunakan sebagai herbisida.
tanaman berdaun luas (dicotil) jauh lebih rentan terkena auksin daripada daun tanaman monokotil seperti tanaman rumput-rumputan. Auksin sintetis ini adalah agen aktif dalam “Agen Oranye” yaitu defoliant yang digunakan secara ekstensif oleh pasukan Amerika di perang Vietnam.

2. Giberelin atau asam giberelat (GA), merupakan hormon perangsang pertumbuhan tanaman yang diperoleh dari Gibberella fujikuroi atau Fusarium moniliforme, aplikasi untuk memicu munculnya bunga dan pembungaan yang serempak (Misalnya GA3 yang termasuk hormon perangsang pertumbuhan golongan gas) merek dagangantara lain: ProGib. Giberalin alami banyak terdapat didalam umbi bawang merah.

3. Sitokinin, adalah hormon tumbuhan turunan adenin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel dan diferensiasi mitosis, disintesis pada ujung akar dan ditranslokasi melalui pembuluh xylem. Aplikasi Untuk merangsang tumbuhnya tunas pada kultur jaringan atau pada tanaman induk, namun sering tidak optimal untuk tanaman dewasa. sitokinin memiliki struktur menyerupai adenin yang mempromosikan pembelahan sel dan memiliki fungsi yang sama lain untuk kinetin. Kinetin adalah sitokinin pertama kali ditemukan dan dinamakan demikian karena kemampuan senyawa untuk mempromosikan sitokinesis (pembelahan sel). Meskipun itu adalah senyawa alami, Hal ini tidak dibuat di tanaman, dan karena itu biasanya dianggap sebagai "sintetik" sitokinin (berarti bahwa hormon disintesis di tempat lain selain di pabrik).
Sitokinin telah ditemukan di hampir semua tumbuhan yang lebih tinggi serta lumut, jamur, bakteri, dan juga di banyak tRNA dari prokariota dan eukariota. Saat ini ada lebih dari 200 sitokinin alami dan sintetis serta kombinasinya. Konsentrasi sitokinin yang tertinggi di daerah meristematik dan daerah potensi pertumbuhan berkelanjutan seperti akar, daun muda, pengembangan buah-buahan, dan biji-bijian.
Sitokinin pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Amerika bernama Folke Skoog pada tahun 1954.
Sitokinin umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi di daerah meristematik dan jaringan yang berkembang. Mereka diyakini disintesis dalam akar dan translokasi melalui xilem ke tunas. biosintesis sitokinin terjadi melalui modifikasi biokimia adenin.
Proses dimana mereka disintesis adalah sebagai berikut :
Sebuah produk jalur mevalonate disebut pirofosfat isopentil adalah isomer, isomer ini kemudian dapat bereaksi dengan adenosine monophosphate dengan bantuan sebuah enzim yang disebut isopentenyl AMP synthase.Hasilnya adalah isopentenyl adenosin-5'-fosfat (AMP isopentenyl).
Produk ini kemudian dapat dikonversi menjadi adenosin oleh isopentenyl pemindahan fosfat oleh fosfatase dan selanjutnya dikonversikan ke isopentenyl adenin dengan menghilangkan kelompok ribosa.
Isopentenyl adenin dapat dikonversi ke tiga bentuk utama sitokinin alami.
Degradasi sitokinin sebagian besar terjadi karena enzim oksidase sitokinin. Enzim ini menghapus rantai samping dan rilis adenin. Derivitives juga dapat dibuat tetapi jalur yang lebih kompleks dan kurang dipahami.
Ada beberapa macam sytokinin yang telah diketahui, diantaranya kinetin, zeatin (pada jagung), Benziladenin (BA), Thidiazuron, dan Benzil Amino Purin (BAP) namun sitokinin ditemukan hampir di semua jaringan meristem.
Peranan sitokinin antara lain:
1. bersama dengan auksin dan giberelin merangsang pembelahan sel-sel tanaman
2. merangsang morfogenesis ( inisiasi / pembentukan tunas) pada kultur jaringan.
3. merangsang pertumbuhan pertumbuhan kuncup lateral.
4. merangsang perluasan daun yang dihasilkan dari pembesaran sel atau merangsang pemanjangan titik tumbuh daun dan merangsang pembentukan akar cabang
5. meningkatkan membuka stomata pada beberapa spesies.
6. mendukung konversi etioplasts ke kloroplas melalui stimulasi sintesis klorofil.
7. menghambat proses penuaan (senescence) daun
8. mematahkan dormansi biji
Merk dagang antara lain: Novelgrow. Sitokinin alami terdapat pada air kelapa.

4. Etilen, hormon yang berupa gas yang dalam kehidupan tanaman aktif dalam proses pematangan buah Aplikasi mengandung ethephon, maka kinerja sintetis ethylen berjalan optimal sehingga tujuan agar buah cepat masak bisa tercapai. (misalnya: Etephon, Protephon) merk dagang antara lain: Prothephon 480SL.
5. Asam absisat (ABA), sebagai penghambat tumbuh (Inhibitor/retardant) pada saat tanaman mengalami stress, fitohormon ini digunakan untuk mengompakkan pertumbuhan batang agar tanaman terlihat sangat baik. Pada komposisi dan perlakuan tertentu dapat merangsang pertumbuhan tunas anakan dengan cepat dan serentak. Misalnya : untuk golongan Paclobutrazol merk dagang antara lain: Cultar®, Bonzi®) dan Uniconazole (merk dagang Sumagic®). Golongan inhibitor adalah: Paclobutrazol, Ancymidol, TIBA, dan CCC.

6. Brassinolide (kelompok brassinosteroid) fitohormon yang mirip steroid pada hewan dan memiliki respon yang mirip dengan giberellin.
Beberapa fungsi brassinolide adalah sebagai berikut : meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan, menghambat penuaan daun (senescence), mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan, menghambat proses gugurnya daun, menghambat pertumbuhan akar tumbuhan, meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan, menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan, merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan, merangsang diferensiasi xylem tumbuhan, menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat (defisien) udara dan endogenus karbohidrat. Brassinolide tersintesis dari asetil CoA melalui jalur asam mevalonik.
fitohormon
Selain untuk pengatur tumbuh, beberapa fitohormon juga berguna untuk pertahanan hidupnya.
Untuk membesarkan anggrek muda baik dalam kompot maupun pot sering disemprot dengan larutan Auksin, kemudian ketika siap untuk berbunga sebaiknya gunakan Giberelin. Auksin juga dipakai untuk bonsai, terutama saat banyak batang yang tidak dihendaki untuk dipotong, setelah diolesi Aksin biasanya tunas-tunas muda segera mucul.
Sedang Asam Absisat berupa Paclobutrazol terlarut sering dipakai untuk membungakan tanaman anggrek dewasa, Paclobutrazol juga bisa diterapkan untuk bonsai misalnya Cultar atau Pestanal.

Kamis, 16 September 2010

Manfaat Sirih Merah

SIRIH MERAH Sirih Merah (Piper Crocatum), kini hadir tidak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga sebagai tanaman obat tradisional buat penderita Kencing Manis (Diabetus Melitus). Secara empiris, selain sebagai obat kencing manis, daun sirih merah sering dimanfaatkan sebagai obat alternatif Ambeien. Juga meredakan peradangan, kangker, asam, urat, darah tinggi, hepatitis, kelelahan, dan sakit maag.

Masyarakat Sleman Yogyakarta khususnya, telah memanfaatkan khasiat daun sirih ini secara turun-temurun. Senyawa Fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah meliputi alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Menurut Ivorra M.D. dalam buku A Review of Natural Product and Plants As Potensial Antidiabetic, senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tanin dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).
Ciri khas tanaman tropis ini berbatang bulat hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun mengkilap dan tidak merata. Seperti sirih hijau, tanaman sirih merah tumbuh merambat dipagar atau pohon. Daunnya terasa pahit getar tapi beraroma lebih wangi dibanding sirih hijau. Bila disobek, daun sirih merah akan berlendir.
Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk, dan bersinar matahari 60-75 persen. Tanaman sirih merah tumbuh subur dan bagus didaerah penggunungan. Bila tumbuh di daerah panas, sinar matahari langsung, batang akan cepat mengering. Selain itu, warna merah daunnya akan memudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada senyawa kimia yang terkandung dalam warna merah daunnya.

Aman dikonsumsi
Peneliti muda dari Institut Pertanian Bogor, Mega Safithri dan Farah Fahma, telah meneliti toksisitas ekstrak air daun sirih merah dan kemampuannya dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus.
Pembuatan ekstrak daun sirih merah sangat mudah. Sebanyak 200 gr daun sirih merah direbus bersama 1(satu) liter air sampai volumenya 100 mililiter. Perbandingan berat daun sirih merah dengan volume ekstrak rebusan yang diminum adalah 200 gram : 100 ml atau 2 : 1.
Untuk mengetahui tingkat keamanan dan efek samping daun yang bersifat antiseptik ini, dilakukan uji toksisitas. Ekstrak dengan konsentrasi 0, 5, 10, 20 gram per kilogram bobot badan diberikan secara oral pada masing-masing enam ekor tikus Sparague Dawley. Setelah tujuh hari, bobot tubuh ke-24 tikus bertambah, tanpa gangguan kesehatan. Berarti, pemberian ekstrak hingga dosis 20 gram per kilo berat badan aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksin (racun).
Dosis tepat sebagai obat diabetes bisa ditemtukan melalui uji antihiperglikemik pada enam kelompok tikus. Tiap kelompok 4 ekor. Kelompok A terdiri atas tikus yang mendapat induksi NaCl 0,9 persen dan cekok aquades. Kelompok B berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan cekok akuades. Dalam percobaan, tikus disengaja dibuat menderita penyakit diabetes melitus, dengan pemberian aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan.
Kelompok C berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan cekok obat antidiabetes komersial, daonil 3,22 mililiter per kilogram. Kelompok D, E , F berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan berturut-turut cekok ekstrak daun sirih merah 100 x dosis daonil, 1000 x dosis daonil, dan 20 gram per kilogram berat badan.
Perlakuan tersebut berlangsung selama 10 hari. Hasilnya, kadar glukosa darah kelompok tikus E dan F menunjukan tidak berbeda nyata atau sama dengan kelompok tikus normal. Ekstrak daun sirih merah dosis 20 gram per kilogram berat badan mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus 34,3 persen. Lebih tinggi penurunannya dibanding pemberian obat antidiabetes komersial, daonil 3,22 miligram per kilogram, yang menurunkan 27 persen glukosa darah tikus.
Hasil penelitian ini bisa diaplikasikan kepada manusia penderita diabetes. Dosisnya, berat badan penderita dikalikan dengan 20 miligram per kilogram berat badan. Jika berat penderita 50 kg, dia membutukan satu kilogram daun sirih merah segar dan 500 mililiter ekstrak air rebusan. Ekstrak ini diminum dua kali sehari setiap pagi dan sore sebanyak 250 mililiter. Meski demikian, uji klinis langsung penderita kencing manis belum pernak dilakukan.
(Koran Tempo - Jumat, 7 Juli 2006).

Senin, 06 September 2010

Membuat Sendiri pestisida Nabati Wereng


Pestisida Nabati : Wereng 1

Bahan:

1. Daun sirsak 1 genggam
2. Rimpang Jeringau 1 genggam
3. Bawang putih 20 siung
4. Sabun colek 20 gr
5. Air 20 liter

Cara Pembuatan:

Daun sirsak, rimpang jeringau, dan bawang putih ditumbuk sampai halus, kemudian dicampur dengan sabun colek. Campuran tersebut kemudian direndam dalam air 20 liter selama dua hari. Larutan selanjutnya disaing dengan kain halus.

Cara Aplikasi:

Setiap 1 liter air saringan diencerkan dalam 15 literr air, kemudian disemprotkan merata ke bagian bawah tanaman padi.